Motor DC


Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor maupun  generator. Perbedaannya hanya terletak dalam konversi dayanya. Motor adalah suatu mesin listrik yang mengubah daya masuk listrik menjadi daya keluar  mekanik, sedangkan generator mengubah daya masuk mekanik menjadi daya keluar listrik . Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1)   Motor DC dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki sikat karbon berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah tenaga putaran motor akan selalu sama.
2)   Motor DC tanpa sikat, menggunakan semi konduktor untuk merubah maupun membalik arus sehingga layaknya pulsa yang menggerakkan motor tersebut. Biasadigunakan pada sistem servo, karena mempunyai  efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara listrik rendah, karena putarannya halus seperti stepper namun putarannya teru menerus tanpa adanya step.

   Sesuai dengan namanya, motor DC didayai dengan tegangan DC (Direct Current = arus searah). Motor DC terdiri dari tegangan kerja yang bervariasi, ada yang memiliki tegangan kerja 3V, 6V dan 12Volt. Untuk dipakai pada sistem jembatan, motor DC yang digunakan memiliki tegangan 12 V dan harus diberi susunan  gear-gear agar torsinya meningkat sehingga dapat mengangkat beban yang besar. 

 Prinsip Kerja Motor DC
Motor DC mempunyai stator (bagian yang tidak bergerak) magnet permanen, dan rotor (bagian yang bergerak) yang berupa koil atau gulungan kawat tembaga, dimana setiap ujungnya tersambung dengan komutator. Komutator ini dihubungkan dengan kutub positif (+) dan kutub (-) dari catu daya melalui sikat-sikat.
Arus listrik dari kutub positif akan masuk melalui komutator, kemudian berjalan mengikuti gulungan kawat sebelumnya, akhirnya masuk ke kutub negatif dari catu daya. Aliran arus pada koil akan menghasilkan medan magnet yang berlawanan dengan medan magnet dari magnet stator, sehingga menyebabkan koil berputar berlawanan, maka dihasilkan medan elektromagnetik antara rotor dan stator sehingga rotor (gulungan kawat tembaga) akan selalu berputar terus-menerus selama arus listrik tetap mengalir didalam kawat. Apabila pemberian tegangan kerja pada motor DC diubah, maka arah putaran dari motor DC juga ikut berubah. Hal ini dapat dijadikan cara untuk mengatur arah putaran motor DC. 




Tidak ada komentar: