Blok Diagram Mikrokontroler AT89S52 Beserta Penjelasannya



a.       Accumulator
ACC merupakan register akumulator atau tempat penyimpanan data untuk sementara waktu. Dimana accumulator ini biasa dipakai untuk menyimpan proses perhitungan aritmatika. Register ini biasa disebut register A.
b.      Register B
Register B digunakan pada operasi perkalian dan pembagian. Pada instruksi-instruksi yang lain berfungsi seperti register umumnya. Register ini berpasangan dengan register A, pada proses perkalian atau pembagian.
c.       Program Status Word (PSW)
PSW berisi informasi status yang penting seperti adanya carry pada proses perhitungan, adanya proses overflow pada proses perhitungan, pemeriksaan bit pada transfer data, adanya polaritas (+/-) dan status untuk pemilihan bank dari register (R0-R7).
d.      Stack Pointer (SP)
Stack Pointer terdiri dari 8 bit. Alamat SP ditambah / dinaikkan sebelum data disimpan pada eksekusi instruksi PUSH dan CALL. SP dapat diletakkan pada alamat maupun di on-chip RAM. SP di inisialisasi pada alamat 07H setelah reset. Hal ini mengakibatkan stack dimulai pada lokasi 08H.
e.       Data Pointer (DPTR)
DPTR terdiri dari high byte (DPH) dan low byte (DPL). Fungsi utamanya adalah sebagai tempat alamat 16 bit. Register ini bisa juga dimanipulasi sebagai sebuah register 16 bit atau 2 buah register 8 bit yang berdiri sendiri.
f.       Register Control
Spesial Function Register IP, IE, TMOD, TCON, T2CON, SCON, dan PCON berisi bit kontrol dan status untuk sistem interrupt, timer / counter, dan port serial. Yang dimaksud dengan special function register adalah kumpulankumpulan register yang memiliki fungsi khusus dimana isi dari register tersebut ada yang menunjukkan sebuah informasi penting mengenai suatu fungsi tertentu, ada juga yang menyimpan data sebagai buffers dari port tertentu (memori sementara).
g.      Serial Data Buffer
Serial Data Buffer sebenarnya merupakan 2 register yang terpisah,transmit buffer (untuk mengirim data serial) dan receive buffer (untuk menerima data serial). Ketika data dipindahkan ke SBUF, maka data akan menuju ke transmit buffer dimana data ditampung untuk pengiriman serial. Memindahkan data ke SBUF berarti menginisialisasi / memulai transmisi data secara serial. Sebaliknya bila data dipindahkan dari SBUF, data tersebut berasal receive buffer.
h.      Register Timer
Pasangan register (TH0 & TL0), (TH1 & TL1), serta (TH2 & TL2) adalah register 16 bit untuk proses perhitungan Timer / Counter 0, 1 dan 2 (Special Function Register P0 sampai P3), sebuah output driver dan sebuah input buffer. Output driver Port 0 dan Port 2, serta input buffer Port 0 digunakan untuk mengakses memori eksternal. Untuk aplikasi yang menggunakan memori eksternal, maka Port 0 mengeluarkan ‘low order byte’ alamat memori eksternal (A0-A7), yang dimultipleks dengan data (1 byte) yang dibaca atau ditulis. Port 2 mengeluarkan ‘high order byte’ alamat memori eksternal (A8-A15) bila alamat yang diperlukan sebanyak 16 bit. Bila alamat yang diperlukan hanya A0-A7 maka output port 2 sama degan isi SFR (Special Function Registers). Semua pin Port 3 mempunyai fungsi alternatif selain sebagai port. Fungsi alternatif hanya akan aktif bila bit-bit yang bersesuaian pada port SFR berisi ‘1’. Bila tidak maka output port akan terkunci pada low.
i.        RST
Mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal. Pin ini harus diberi logic 1 untuk mengaktifkannya.
j.        ALE / PROG
Pulsa output ALE akan low byte selama mikrokontroler melakukan pengaksesan ke memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai input pulsa program selama Flash Programming. Pada operasi normal, ALE mengeluarkan nilai konstan 1/16 frekuensi osilator. Satu pulsa ALE dilewati akses ke memori data eksternal. Jika mengoperasikan ALE, dapat di disable oleh setting bit 0 dari SFR dengan lokasi BEH.
k.      Vpp EA / External Access Enable.
EA harus dihubungkan ke Vcc untuk mengeksekusi program internal.
l.        PSEN
Program Store Enable adalah membaca strobe ke memori program eksternal. Ketika AT89S52 mengeksekusi dari memori program eksternal, PSEN diaktifkan dua kali setiap mesin bekerja.
m.    XTAL1
Input ke penguat inverting osilator dan input ke rangkaian pengoperasian internal clock.

n.      XTAL2
Output dari penguat inverting osilator.



Sumber : Atmel

Baca Juga Ya...!!!:

Tidak ada komentar: