Ikan gabus adalah sejenis ikan buas (predator) yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pascaoperasi dan melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Dilihat dari kandungan gizinya, ikan gabus tidak kalah dari ikan air tawar lain yang cukup populer, seperti ikan mas dan ikan bandeng. Kandungan gizi berbagai ikan air tawar dapat dilihat pada tabel.
Seperti ikan lain, keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan bandeng, tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan mas yang sering kita konsumsi.
Kandungan protein ikan gabus juga lebih tinggi daripada bahan pangan yang selama ini dikenal sebagai sumber protein seperti telur, daging ayam, maupun daging sapi. Kadar protein per 100 gram telur 12,8 gram; daging ayam 18,2 gram; dan daging sapi 18,8 gram. Nilai cerna protein ikan juga sangat baik, yaitu mencapai lebih dari 90 persen.
Selain itu, protein kolagen ikan gabus juga lebih rendah dibandingkan dengan daging ternak, yaitu berkisar 3-5 persen dari total protein. Hal tersebut yang menyebabkan tekstur daging ikan gabus lebih empuk daripada daging ayam ataupun daging sapi.
Rendahnya kolagen menyebabkan daging ikan gabus menjadi lebih mudah dicerna bayi, kelompok lanjutt usia, dan juga orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna.
Ikan gabus sebaiknya disajikan dengan cara direbus, dikukus, ataupun dibuat sup. Seperti ikan air tawar lainnya, salah satu kelemahan ikan gabus adalah memiliki bau lumpur. Namun, hal tersebut bukanlah alasan untuk tidak mengonsumsinya mengingat manfaatnya sangat luar biasa. Untuk menyiasatinya, ikan gabus dapat dicuci dengan air kapur. Bisa juga direbus lebih dulu dengan berbagai rempah, seperti kunyit ataupun jeruk nipis, baru kemudian diolah sesuai selera.
Dikutip dari Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar